Merindu Bilal bin Rabbah

Oleh: Neng Lulu




Siapa yang tak kenal bilal? sosok budak berkulit hitam, badan kurus, tinggi, berambut keriting sangat jauh dari kata good looking. namun iman dan ketaatannya mampu memancarkan pesona yang luar biasa, sehingga nabi takjub padanya.. ketika dia disiksa oleh tuannya karena didapatinya Bilal memeluk islam, diletakkan batu besar ditubuhnya dan dia hanya bisa berucap kata “ ahad..ahad…ahad…” yang artinya Allah itu SATU! Dibebaskannya bilal oleh Abu bakar, dan diangkatnya dia mejadi muadzin oleh Rosululloh.
Sepeninggal rosul, Bilal enggan lagi menjadi muadzin. Ditemuinya Abu bakar, dan dia mengatakan “Wahai khalifah..aku meminta izin untuk tidak lagi mengumandangkan adzan”. Abu bakar menolaknya dengan mengatakan “tidak bilal aku tak akan mengizinkan kau berhenti mengumandangkan adzan, aku tidak mungkin menurunkan orang yang sudah ditunjuk oleh rosululloh sebagai muadzin”. Kali ini dengan mata yang berkaca-kaca bilal berkata, “ Wahai abu bakar… aku mohon izin kepadamu sekali lagi, aku benar-benar tidak bisa mengumandangkan adzan lagi…” dan Abu bakar menjawab sekali lagi, “Tidak bilal… !!! sebelum aku tau apa alasan mu berhenti menjadi muadzin”.
Dengan berderai air mata bilal memandang menara tempat dia mengumandangkan adzan setelah itu memandang kamar nabi yang sekarang menjadi makam beliau, dia pandang lagi menara itu lalu memandang lagi makam nabi, sambil terbata-bata bilal berkata, “wahai abu bakar… dulu Ketika rosululloh masih ada, aku yang membangunkan beliau bila masuk waktu sholat, dan beliau yang menuntunku menuju ke Menara itu, sebelum aku mengumandangkan adzan aku selalu menoleh ke arah rosul sampai beliau memberikan izin kepadaku untuk adzan. Dan aku selalu melakukannya setiap 5 waktu. Kini rosul tiada, wajah beliau selalu membayangiku, aku tak mampu mengumandangkan adzan tanpa melihat wajah rosululloh…” tangisnya mulai pecah, suasana menjadi haru dan abu bakar tertunduk lesu , namun akhirnya beliau tak punya pilihan lain selain setuju. Saat itulah bilal tak lagi mengumandangkan adzan, dia memutuskan pindah ke Syam karena Madinah membuat dia pilu, pilu karena kehilangan belahan jiwa yang selama ini dia rindu.



Beberapa lama kemudian, bilal bermimpi bertemu Rosululloh, didalam mimpinya rosul berkata “ Wahai bilal… alangkah kerasnya hatimu, mana kerinduanmu padaku, lama kau tak menemuiku bilal…!”. Seketika itu bilal terbangun dan menangis tersedu-sedu… dia takut rosul marah padanya dan pergi meninggalkannya. dia putuskan berangkat ke Madinah saat itu juga, dengan berlinang air mata dia tunggangi kuda lalu berlari melesat bagai anak kecil yang tak sabar ingin memeluk ayahnya. Sampailah dia dikota Madinah, bilal tak melihat apapun disana selain wajah rosululloh yang terus membayang di tiap sudut kota Madinah.
Sesampainya dimakam rosululloh, tubuhnya lemas tak bertenaga, tangisnya semakin pecah…dia merasakan sakit di ulu hatinya, sakit karena menahan rindu teramat dalam pada kekasihnya. Dia tumpahkan airmatanya disana, “ Assalamualaika ya rosululloh…assalamualaika ya habiballah….” .Seseorang menepuk Pundak bilal dari belakang, Abu bakar dan Umar sudah berdiri dibelakang dan bertanya “ apa yang membuatmu menangis seperti ini wahai Bilal?”. “Sungguh aku merasakan ketakutan yg luar biasa, aku takut ditinggal rosululloh.. aku bertemu beliau dimimpiku… sepertinya beliau marah padaku”.
Sambil terisak bilal menceritakan mimpinya. “rosul tak akan mungkin meninggalkan airmata seseorang yang jatuh untukNya.. Kau akan Bersama dengan rosululloh bilal…”. Bilal memeluk abu bakar berharap perkataanya benar. Tiba-tiba dua anak kecil menggandeng tangan bilal, lalu berkata “Wahai tukang adzan kakekku .. aku rindu suaramu…” dipandanginya wajah Hasan dan Husein..dia peluk dua anak kecil itu.. “ ya rosululloh..aku menemukan aroma keringatmu pada cucumu, aku menemukan wajahmu pada mereka… karena mereka yang meminta, aku tak sanggup menolaknya…” saat itulah Bilal mulai mengumandangkan adzan lagi, suaranya menggelegar terdengar mengisi tiap sudut-sudut kota Madinah membuat semua orang berlari berbondong-bondong untuk melakukan sholat berjamaah. Suara yang sempat menghilang kini telah mereka temukan …

Posting Komentar

2 Komentar