Banyak hasil penelitian yang hanya dipajang di rak kantor, ditumpuk di meja kerja, filenya disimpan dilaptop atau disimpa rapi di perpustakaan.
Padahal, laporan penelitian selain dipublikasikan di jurnal ilmiah bisa sangat bermanfaat jika dipublikasikan dalam betuk buku. Karya tulis yang dihasilkan dari penelitian sangat luar biasa manfaatnya jika dinikmati oleh orang banyak dengan keterbacaan yang tinggi.
Mengapa banyak dosen atau peneliti tidak memanfaatkan peluang ini? Banyak yang belum paham secara teknis cara mengonversinya menjadi buku.
Penulisan buku memang berbeda dengan menulis proposal atau laporan penelitian. Pun menulis artikel juga tidak sama. Menulis buku memiliki ciri khas sendiri dari tata bahasa maupun polanya.
Namun, Secara prinsip sama saja. Hanya butuh pemahaman kalau buku ajar itu seperti apa, buku referensi itu bagaimana, buku monigraf itu kayak apa. Dengan mengetaui karakter bukunya maka mudah bagi peneliti atau dosen menjadikan hasil penelitian menjadi buku.
Pastinya mudah megubah hasil penelitia menjadi buku. Karena bahan dasarnya sudah ada dan lengkap. Tinggal membentuk saja.
Bagaimana cara mengonversinya? yaitu menyesuaikan sistematika bukunya, memiliki outline, isi sesuai dengna outline yang sudah dibuat dan ditambahi referensi sesuai dengan kebutuhan buku.
0 Komentar